#1
Setidaknya aku sudah mencoba bertahan pada penantian yang sebenarnya benar-benar melelahkan. Yang selalu terus kuusahakan. Meyakini akan ada ruang untuk kembali duduk bersama menghabiskan waktu. Mencoba menumbuhkan kepercayaan yang sempat memudar bahkan hilang dalam dirimu. Aku tahu, bahkan kamu tidak pernah meminta sebuah penantian. Aku yang melakukannya. Kemudian aku yang mengeluh karena lelah. Kekanakan. Aku tidak menyalahkanmu atas sebuah kehampaan yang aku lewati selama menunggumu. Atau lelah-lelah yang aku rasa. Pundakku yang menanggungnya. Aku tidak akan melempar sebuah beban padamu. Aku terus menanti di atas pijakan yang tak selamanya kuat ini karena percaya kau akan menyusuri jalan setapak yang akan sampai di depanku. Seperti biasa, aku lupa bahwa perasaan tak akan seterusnya sama. Meski pernah jatuh pada yang paling dalam, bukan berarti tak bisa bangkit dan meninggalkan. Yang pekat bukan berarti tak bisa mem...