Posts

Showing posts from November, 2018

#1

Setidaknya aku sudah mencoba bertahan pada penantian yang sebenarnya benar-benar melelahkan. Yang selalu terus kuusahakan. Meyakini akan ada ruang untuk kembali duduk bersama menghabiskan waktu.  Mencoba menumbuhkan kepercayaan yang sempat memudar bahkan hilang dalam dirimu.  Aku tahu, bahkan kamu tidak pernah meminta sebuah penantian. Aku yang melakukannya. Kemudian aku yang mengeluh karena lelah. Kekanakan. Aku tidak menyalahkanmu atas sebuah kehampaan yang aku lewati selama menunggumu. Atau lelah-lelah yang aku rasa. Pundakku yang menanggungnya. Aku tidak akan melempar sebuah beban padamu. Aku terus menanti di atas pijakan yang tak selamanya kuat ini karena percaya kau akan menyusuri jalan setapak yang akan sampai di depanku. Seperti biasa, aku lupa bahwa perasaan tak akan seterusnya sama. Meski pernah jatuh pada yang paling dalam, bukan berarti tak bisa bangkit dan meninggalkan.  Yang pekat bukan berarti tak bisa mem...

Kita Hanya Orang Asing yang Pernah Saling

Pernah satu hari, kamu ucap janji. Menjaga apa-apa yang menurutmu membahagiakan kita. Kupikir alangkah baiknya Tuhan saat itu, membawamu sebagai penghantar bahagia yang sebenar-benarnya kala aku rasa semua   adalah semu. Tapi, tidak lagi. Aku dibangunkan dari buai-buai manis yang fana. Suatu hari, entah apa rencana Tuhan, yang kutahu langkahmu semakin menjauh. Diam-diam memilih untuk perlahan melepaskan. Disaat yang sama, aku malah menjaga kuat-kuat, jauh lebih kuat dari yang pernah. Kupikir semuanya baik-baik saja, tapi pada akhirnya aku menyadari semuanya memang sedang tidak. baik-baik saja. Kubohongi diri sendiri perihal kepergian. Meyakini sebuah kepulangan yang tak pernah ada. Pisah ini gurauan Tuhan atau memang Tuhan sedang baik padamu, dengan mengabulkan segala rencana kepergianmu? Kemudian kita benar-benar melepas ikatan yang sebelumnya kupikir tak akan lepas, sebab kau berjanji perihal sebuah bahagia. Lagi-lagi, aku tertid...

Masih Boleh?

Masih bolehkah aku? Jika aku masih menanam bibit rindu pada tiap kenangan yang terlintas layaknya bayangan? Menitipkannya di tangan Tuhan Bolehkah aku masih mengharap sebuah kepulangan? Apa aku masih boleh? Aku masih mencoba menyimpannya rapi-rapi ketika kamu sudah jauh pergi Meninggalkan banyak luka yang terasa tak bertepi Lalu aku merasa sepi pada tiap malam yang terus berlalu dengan sunyi Meratapi sungguh-sungguh pisah yang tak pernah sekalipun jadi mimpi