Memulai Lagi

Aku sudah di sini sejak terakhir kali kamu bilang cinta. 
Bahkan sebelum itu.
Berteman dengan angin yang berhembus, panas yang terik dan dingin yang menusuk. 
Aku masih di sini, pada titik temu yang sudah lama tidak lagi kau datangi. 

Benar, aku menyukaimu. 
Setidaknya sampai beberapa saat lalu.
Sebelum akhirnya aku memutuskan untuk kembali memulai apa-apa yang sudah lama aku abaikan.
Memulai langkah-langkah yang tak pernah kuambil.
Memulai bernafas dengan benar setelah sekian lama didera sesak karena terlalu menyukai seseorang yang telah lama mati ditelan bumi.

Benar, aku masih menyukai.
Setidaknya sampai akhirnya seseorang membangunkanku dari segala kebodohan karena terlelap dalam harapan bahwa kamu kembali suatu hari.
Sebelum akhirnya aku terbangun dan menyadari kau sudah lama pergi.
Sudah seharusnya memulai lagi.
Menyiapkan hati untuk seseorang singgahi.

Perihal waktu yang sudah kulewati untuk bertahan pada satu hati, aku tidak pernah menyesal dan merasa kesal. 
Tidak masalah, setidaknya aku pernah benar-benar memberi seluruh semesta meski pada akhirnya porak poranda.

Kupikir sepasang kaki yang telah lama terhenti sudah waktunya berjalan lagi. 
Menjauhi titik di mana ia biasa menanti.
Mencari hal-hal yang selama ini dibiarkan mati.
Ya, aku berhenti. 
Setelah menyadari bahwa kau bukanlah seseorang yang akan datang lagi. 

Comments

Popular posts from this blog

Peraduan

Pantas Bahagia

Aku Akan