Tidak Untuk Kali Ini

Teruntuk kamu yang sedang berusaha masuk ke dalam hati, yang dengan sengaja mengetuk pintunya berulang kali.
Maaf, sepertinya pintuku belum mau dan tidak akan terbuka untukmu.
Tidak untuk kali ini.

Masih ada yang belum sempat aku selesaikan, terutama perihal rasa.
Sebagian masih tertambat pada hal dimasa lalu dan sebagian lagi sedang sangat menikmati sebuah kesendirian.
Kupikir belum waktunya untuk menyilakanmu masuk saat seluruhnya terasa berantakan.
Maaf, karena membuat segala yang kamu lakukan terasa percuma dan buang-buang waktu.

Perihal kamu yang katanya mampu menyembuhkan, kupikir aku masih mau menikmati sakit-sakit ini sedikit lebih lama.
Membiarkan diriku sendiri yang menyembuhkan luka-luka bekas ditinggalkan, daripada membiarkanmu yang menyembuhkan.
Karena aku tidak pernah yakin akan ada seseorang yang bisa menyembuhkan selain aku sendiri.
Aku sudah terlanjur akrab dengan luka-luka ini.
Kalau nanti ternyata kamu gagal menyembuhkan, aku tidak mau bertanggung jawab atas segala luka yang kamu dapati sebab kamu yang memaksa masuk.
Biarkan saja aku seperti ini.

Terima kasih karena sudah datang dengan setumpuk harap.
Menawarkan bahagia yang katamu mampu membunuh segala derita yang aku punya selama ini dengan mengenalkan dirimu sebagai satu yang bisa menjadi lebih baik.
Terima kasih karena sudah mau menunggu.
Tapi, kupikir  tidak untuk kali ini.

Maaf karena yang kamu rasa setengah semestamu ini tidak bisa membalas memberi setengah semestanya untukmu.
Yang sampai hari ini masih menjatuhkan hati, ada baiknya kamu bangkit.
Mengetuk pintu dan menjemput hati yang lainnya.
Mencari diri yang lain untuk kamu lunakkan hatinya, kamu dapati perhatiannya dan kamu miliki separuh dari semestanya.

Karena bagiku, tidak untuk kali ini.

Comments

Popular posts from this blog

Peraduan

Pantas Bahagia

Aku Akan