Aku Yang Belum Selesai

Padahal kita sudah tidak lagi bersama, tidak lagi berdampingan.
Aku terus berpikir tentang pada siapa akhirnya kamu berlabuh setelah denganku,
Pada pelukan siapa akhirnya kau merasa ditenangkan?

Aku seringkali diam-diam mencari tahu siapa yang berhasl membuatmu merasa jatuh hati setelah aku.
Menghawatirkan apakah ia sudah lebih baik dari aku?
Yang mengerti apa yang kau suka atau tidak suka.
Mengerti apa-apa yang membuatmu nyaman atau tidak.
Mengerti apa yang kau butuhkan.
Tapi, percuma saja.
Dia yang berhasil membuatmu melabuhkan hati mungkin memang jauh lebih tahu dan mengertimu dari pada aku. Benar?

Aku yang selalu mengintip sedikit dari aktifitasmu, meyakinkan bahwa kau baik-baik saja, meski tanpa aku.
Harusnya aku juga begitu, kan?
Aku benci sekali masih mengharap tenang disaat hati berkecamuk menahan rindu.
Apa yang bisa aku harapkan?
Seharusnya semua selesai saat kita memilih dua jalan yang berbeda.
Tapi, tidak.
Nyatanya aku yang belum selesai.

Kenapa masih peduli?
Masih mencari tahu?

Aku takut ada orang lain yang mengecewakanmu.
Aku takut seseorang membuatmu terpuruk kala aku tidak lagi bisa memyelamatkanmu.

Kau bahkan amat mengerti bahwa aku tidak benar-benar bisa mengabaikanmu seperti seharusnya.
Meski mencoba menyembunyikan, pada akhirnya kamu akan tahu aku selalu memperhatikanmu.
Dengan begitu, jangan mengasihani aku, itu tidak perlu.
Cukup berdiam dirilah, pura-pura kamu tahu bahwa aku sudah melupa perihal kita yang pernah begitu dibahagiakan oleh waktu.

Comments

Popular posts from this blog

Peraduan

Pantas Bahagia

Aku Akan