Asing

Akan lebih baik berpisah kemudian saling melupa dengan tidak lagi bertemu.
Tidak usah repot-repot berpura-pura.
Tidak usah repot-repot mengasingkan diri hanya karena canggung oleh keadaan.
Segalanya terasa jauh lebih berat jika aku harus pura-pura tidak melihat sosokmu padahal dulu sosok itu tempat menuai rindu. Pura-pura tidak pernah mendengar suaramu padahal dulu suara itu yang mereda gundah.

Tidak lagi bertegur sapa seperti kita tidak pernah membungkam dunia dengan bahagia yang kita punya.
Kau tahu betapa susahnya berlagak selayaknya benar-benar asing? Ketika wangi parfum yang biasa melekat pada tubuhmu tercium, aku harus pura-pura tidak ada kamu di sekitarku.
Tapi, diam-diam tatap mataku masih mencarimu di tengah tubuh-tubuh yang berkerumun menutupimu.
Aku bahkan tersiksa sendiri, menipu diri, menipu dunia bahwa aku sudah benar-benar bahagia dan baik-baik saja. Tidak, aku masih menginginkanmu.
Masih sama besarnya seperti kita pertama mengikat janji berbagi bahagia seterusnya.

Apa dayaku? Melihatmu bahagia harusnya sudah cukup.
Memintamu kembali? Aku tidak ingin jadi serakah dengan memaksa bersama padahal waktu mengharuskan terpisah.
Menjadi asing seperti ini benar-benar menyedihkan.
Hadir menjadi seorang teman pun tak terlihat akan mengusir canggung yang ada.

Comments

Popular posts from this blog

Peraduan

Pantas Bahagia

Aku Akan