Menipu Diri
Bahwa sebenarnya aku sedang menipu diri.
Aku merasa amat baik-baik saja, sehat batin dan raga, menyunggingkan senyum tanpa memaksa, memperdengarkan tawa dengan bangga
Padamu aku terlihat sebagai perempuan yang telah menyanggupi memar-memar dalam dada dan kemudian bangkit.
Padamu aku terlihat sebagai perempuan yang melupa perihal luka-luka yang pernah bersemayam, termasuk melupa perihalmu.
Ya, andai saja begitu. Andai saja benar-benar begitu.
Aku menipumu, menipu pengelihatanmu, aku menipu dunia. Bahkan aku menipu diriku sendiri.
Aku masih sosok yang membiarkan luka-luka itu tinggal dan memelihara duka.
Aku belum sepenuhnya bangkit dari lara yang selama ini aku nikmati, yang selama ini aku biarkan hidup setelah menyerah untuk membunuhnya.
Aku masih perempuan yang melihatmu saja masih mengundang debar-debar yang aku kenal sejak bertahun-tahun lalu.
Aku menipu diri demi terlihat sama tangguhnya denganmu.
Comments
Post a Comment