Untukmu, Penggantiku
Untukmu, perempuan yang laki-lakiku pilih sebagai penggantiku, selamat.
Selamat karena kamu sudah dipilihnya, laki-laki yang kuanggap
malaikat. Pembawa damai dan bahagia. Laki-laki yang pernah menjadi tempatku
pulang, penghapus gundah, penenang jiwa dan tempatku menaruh harap.
Aku begitu menjatuhkan hati dan takut kehilangan. Takut-takut semestanya tidak lagi tentang aku. Ternyata benar, semestanya berganti tentangmu.
Aku begitu menjatuhkan hati dan takut kehilangan. Takut-takut semestanya tidak lagi tentang aku. Ternyata benar, semestanya berganti tentangmu.
Selagi aku masih berusaha memperbaiki, ia menemukanmu. Kamu memikat
dan mengundang rasa. Bukan, bukan salahmu. Tentu perasaan punya haknya untuk
memilih kemana akan berlabuh, benar kan? Selagi aku terlihat buruk dimatanya, kamu
terlihat begitu bersinar baginya.
Untukmu, penggantiku,Jangan ulangi apa-apa yang aku perbuat atasnya. Buat dia
menjatuhkan hati padamu dalam-dalam tanpa takut dikecewakan dan takut dijerumuskan
pada rasa ragu untuk menumbuhkan rasa percaya padamu.
Untukmu, penggantiku,
Untukmu, penggantiku,
Dulu aku mengecewakannya, melupa perihal janji yang kemudian
membuatnya ragu. Aku tanpa sadar mengusir rasa nyaman dalam dirinya karena
terlalu mencemaskan hal-hal yang tidak perlu.
Aku diam-diam menjatuhkannya,
membuatnya bersedih sesekali. Kekanak-kanakan yang tidak ia suka kadang muncul
dalam diriku yang kemudian mengundang risih.
Aku menggenggamnya erat, kemudian ia memilih melepas. Aku mendekapnya
kemudian ia memilih berjarak. Padahal aku yang memapah pada tiap tertatihnya. Aku
yang memaafkan pada tiap salahnya. Tapi untukku, tidak ada “aku memaafkanmu”
semua terlanjur salah dan tidak lagi bias disatukan seperti seharusnya.
Selamat karena kamu mampu membuatnya lupa pada perempuan yang pernah menemani pada tiap jatuhnya, yang membuatku hanya sebatas bagian masa
lalunya. Selamat, karena kini kamu yang dia agung-agungkan keberadaannya. Selamat
karena kamu berhasil memilikinya.
Unchhhh penggantikuuuu
ReplyDeleteKzl
Delete