Bagian dari Inderamu
Bertahun-tahun sudah bersama, kemudian waktu membawa kita pada penghujung yang sebenarnya tidak pernah kuingin. Kita seakan mati dibunuh keadaan, tidak bisa menolak paksaannya untuk berpisah. Sedang aku tak punya kekuatan untuk terus menahan langkahmu yang semakin jauh. Guliran-guliran waktu yang hanya kita sisakan jejak tanpa bisa mengulangnya itu, semoga selalu kamu simpan baik-baik. Sebaik kamu pernah menjaga suatu hubungan denganku agar tak begitu saja retak, meski pada akhirnya tidak hanya retak tapi hancur tak bersisa. Ingin rasanya aku jadi bagian dari inderamu. Bagaimana rasanya matamu menatapku saat tiba-tiba melihatku di tengah keramaian atau di tengah kesunyian? Apakah sebuah tatapan nanar? Atau tatapan penuh cinta seperti halnya dulu kamu menatapku? Bagaimana rasanya telingamu mendengar namaku setelah sekian lama aku menyepikan diri dari hiruk pikuk duniamu? Bagaimana rasanya hatimu saat lagi-lagi aku masuk dalam semestamu? Apakah akan teta...